Minggu, 18 Juli 2010

Mengomentari Artikel di Blog yang bernuansa SARA

Sebenarnya saya paling segan untuk menulis artikel berbau SARA, terlebih masalah agama. Karena sangat sensitif dan berpotensi mendatangkan masalah jika yang ditulis bernada  provokasi. Namun rasanya mencermati beberapa artikel yang saya baca, bahkan ada juga artikel yang dilink ke blog saya, rasanya sudah saatnya saya memberikan sedikit komentar saya. Saya berharap teman-teman blogger kalau memang berminat membaca artikel saya ini, saya mohon artikel ini dibaca dengan penuh kedewasaan (ehem…..he he he he he….sorry rada dramatis).

Sejujurnya, latar belakang pendidikan saya memang bukan dari pendidikan yang menjurus ke masalah agama atau pengetahuan mengenai agama. Artikel yang saya tulis ini, boleh dianggap sebagai sharing pengalaman saya pribadi dalam kaitan soal toleransi beragama.
Saya lahir di keluarga besar dan dibesarkan di keluarga besar yang di dalamnya ada yang memeluk agama Islam dan agama Katolik. Saya sendiri memeluk agama Katolik, dan bahkan saya sudah dibabtis secara Katolik sejak saya masih bayi. Ayah, Ibu dan kedua adik saya adalah Muslim. Yang namanya toleransi begitu saya rasakan dalam keluarga saya. Setiap kali ada acara syukuran atau selamatan, selalu dilakukan dengan 2 cara, secara Muslim maupun secara Katolik. Setiap kali bulan suci Ramadhan, kami yang tak berpuasa bisa menghormati yang berpuasa, bahkan tak jarang malah ikut berpuasa, karena memang selain bisa menyehatkan juga bagus untuk belajar mengendalikan diri.
Sampai saat ini saya sudah hidup di 4 daerah berbeda di Indonesia. Dari lahir – lulus Sd, saya hidup bersama orang tua  saya di Lampung. SMP – SMA saya tinggal bersama Om saya di Jawa Barat, Kuliah S1 dan bahkan pernah kerja di JOgja selama 1 tahun. Setelah itu mulai 2003 sampai sekarang saya tinggal di Ambon. Kebetulan saya bekerja di Ambon dan istri sayapun memang orang Ambon. KEmudian 2008-sekarang saya kembali ke JOgja untuk melanjutkan studi ke jenjang S2.
Dari pengalaman saya tinggal di berbagai daerah itu, saya kemudian bahkan menguasai bahasa daerah masing-masing daerah tersebut. Saya sedikit banyak tahu bagaimana kultur dan budayanya.
Kembali ke soal agama, terus terang saya merasa trenyuh dan prihatin dengan banyak peristiwa yang bernada pencemaran agama, provokasi berlatar belakang agama dan bahkan kemudian tindakan anarkis yang berlatar belakang agama. Khusus mengenai hal ini yang ditulis dalam artikel dalam sebuah blog atau website, saya ingin memberkan sedikit pandangan saya.
Beberapa saat yang lalu, saya sempat masuk ke sebuah blog yang di situ diberitakan bahwa ada blogger yang menjelek-jelekkan agama Islam, dan beberapa hari yang lalu bahkan ada juga blogger yang memasukkan link ke blog saya yang isinya adalah pemberitaan mengenai agama Kristen yang katanya ditulis oleh orang beragama Islam yang marah karena ada blog yang menjelek-jelekkan agamanya.
Mari, sebelum kita mulai menuduh atau mulai memberikan komentar pedas atau bahkan mencela dan saling menghina, kita lihat dulu beberapa hal :
  1. Apakah sudah pasti si penulis artikel dalam blog tersebut atau adminnya memang adalah orang seperti yang dituduhkan ?? jika belum yakin, jangan memfitnah. Karena fitnah lebih kejam dari pembunuhan.
  2. Kita lihat dulu apa motivasinya ? jangan-jangan blog itu hanya ditulis dalam rangka menaikkan page rank atau bahkan jika lebih parah lagi memang blog itu ditulis dalam rangka provokasi dan memecah belah. Ingatlah, kebencian dan kemarahan hanya akan berujung kepada kehancuran. Dan dendam hanya akan meninggal kepahitan dalam hati.
Nah, bagaimana jika ternyata memang admin dari blog itu adalah memang orang yang dituduhkan ?
Saya di sini bukan menulis artikel untuk menggurui atau menasehati. Saya hanya ingin sharing pengalaman saya pribadi. Kalau tidak berkenan saya mohon maaf. Tidak ada maksud hati saya untuk menyinggung atau menyudutkan siapa-siapa.
Kalau saya katakan bahwa ajaran agama itu ada untuk membawa berkah dan kedamaian saya yakin anda setuju. Akan membawa keberkahan kalau ajaran agama dimaknai dengan baik dan benar. Mengenai berkembangnya blog yang menjelek-jelekkan  atau bahkan  mencela Yesus yang katanya ditulis oleh saudara-saudara yang beragama Islam. Saya ingin mengajak saudara-saudara yang beragama Kristen atau Nasrani, mari kita maafkan dan kita doakan. Semoga yang menulis blog diampuni. Jangan dicela atau kita balas menghina. Sebab Yesus bahkan sampai matinya di Salib mau mengampuni orang-orang yang menyalibkan Dia. Ingat hukum kasih yang diajarkan oleh Yesus, bahwa kita harus mengasihi kawan dan bahkan kita harus mengasihi orang-orang yang membenci kita.
Buat saudara-saudara yang beragama Muslim, ingat bahwa Yesus adalah Nabi Isa AL, yang juga ada tertulis dalam Al Quran. Bukan saya merasa lebih pintar atau sok pandai. Al Quran tentu saja adalah wahyu dari Allah, yang kebenarannya sudah anda yakini dan anda imani. Saya yakin sekali dengan hal itu, sebagaimana saya meyakini kebenaran yang tertulis dalam Alkitab.  Jadi jika ada saudara yang beragama Muslim yang kemudian mencela bahkan menghina Yesus, sama artinya dengan menghina dan mencela Nabi Isa AS. Toh pun jika ditemukan adanya tafsir atau beda pandangan dalam menilai sosok Yesus, itu tergantung dari pandangan Iman masing-masing. Masalah iman adalah hal yang tidak bisa dinalar dengan logika. Masing-masing tentu saja meyakini kebenaran iman masing-masing. Yang menjadi masalah adalah manakala salah satu kemudian menyalahkan pihak lain yang tidak sepandangan. Saya pernah mendengar sebuah Hadist Nabi Muhammad yang mengatakan bahwa “Jika ada setitik saja kesombonganmu, maka pintu surga tertutup bagimu !”. Dari sejak semual Nabi Muhammad sudah mengajarkan agar umatnya menjadi umat yang tidak sombong. Atau mari kita lihat ajaran Yesus yang secara substansial sama dengan ajaran Nabi Muhammad “Barang siapa meninggikan dirinya maka dia akan direndahkan”. Makda dari ajaran tersebut adalah agar kita tidak sombong. Adalah hal yang wajar jika saya dan anda meyakini kebenaran iman kita masing-masing. Tetapi jangan sampai kemudian kita menyalahkan dan menyudutkan pihak lain yang berbeda pandangan iman dengan kita. Itu namanya kesombongan iman.
Sungguh saya mau katakan, bahwa Nabi Muhammad adalah sosok yang juga saya idolakan. Saya tuliskan kalimat ini dengan penuh kesungguhan hati. Sayapun merasa marah pada saat mengetahui hal itu. Tetapi kemudian saya berpikir, motivasi apa di balik itu semua ?
Kawan, Nabi Muhammad pada masa kenabiannya, tidak sedikit mengalami tantangan dan bahkan usaha-usaha untuk membunuh beliau sering kali dilakukan oleh orang-orang yang tidak setuju dan menentang apa yang di wahyukan oleh Allah kepada beliau. Dicaci, dimaki, dihina dan dicela sudah pasti seringkali beliau rasakan. Tetapi apakah kemudian beliau membalas dengan cara yang sama? Beliau sudah memberikan kita contoh yang begitu bagus dan mulia. Bahkan asalah toleransi agama pun ada sebuah ayat yang jika saya terjemahkan artinye kira-kira “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. WAh….sebuah ajaran yang mulia. Artinya sejak awal beliau sudah mentolerir adanya perbedaan. Jadi jika Nabi Muhammad saja bisa seperti itu, bagaimana dengan kita ? bagaimana dengan anda?
Saya Bangga menjadi orang Nasrani tetapi saya juga sangat bangga menjadi Bangsa Indonesia !
Kawan, mari kita lihat sebuah skenario. Bayangkan saja jika para penulis blog berbau penghinaan agama itu memiliki motivasi untuk memprovokasi dan memecah belah dan kemudian kita terpancing ?
Bukan tidak mungkin para penulis blog itu adalah orang-orang yang tidak suka melihat kita hidup rukun dan berdampingan. Dan ingin agar kita lalu terpecah belah dan saling menghina, menghujat dan bahkan bisa-bisa berujung pada perpecahan dengan dibumbui kekerasan ? Jangan sampai gara-gara cara menyikapi yang membabi buta dan tak pakai pertimbangan yang baik dan benar, maka ada banyak pihak dan bahkan negara lain yang bersorak-sorai mellihat perpecahan yang terjadi di Negara Kita ?
KAwan, saat ini Bangsa Kita Bangsa Indonesia yang kita cintai ini sedang “Sakit”…jangan menambah sakit lagi dengan penyikapan yang saling mencela, saling menghujat dan bahwa saling menyakiti.
Hidup rukun dan saling toleran adalah indah. Jangan biarkan diri anda masuk ke dalam arus perpecahan. Kita lihat semua hal dengan mata yang jernih dan hati yang bersih. Jangan Biarkan pikiran kotor perpecahan merusak damai di Bumi Pertiwi.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam artikel ini, atau jika ada yang kurang berkenan di hati teman-teman semua.

3 komentar:

  1. Thank you my bro ats pandangan2nya.., bukankah damai indah??? ;-) #t4kdir

    BalasHapus
  2. Yup....damai itu indah bro....

    BalasHapus
  3. Pada intinya apa yg mereka katakan karena ketidak tahuan mereka sob andai mereka tahu pasti tidak akan mengatakan hal itu karena bisa menyinggung orang lain termasuk SARA dan bahkan HAM

    BalasHapus