Minggu, 18 Juli 2010

Filosofi Makan Roti

Istilah roti buaya mungkin sudah sering anda dengar. Roti buaya biasa digunakan oleh masyarakat Betawi dalam acara pernikahan. Roti buaya punya berbagai ukuran, dari yag ukuran kecil sampai yang ukurannya emang seukuran buaya remaja….nah…bayangkan kalo anda harus menghabiskan sepotong roti buaya yang besarnya sebesar buaya sungguhan….dijamin anda bisa (Red. Maaf) muntah. Apalagi kalo roti itu harus dimakan sekaligus, wah ga kebayang deh gimana jadinya.

Makan roti yang ukurannya relatif besar kalo dimakan sekaligus pasti susah ya. Saya jadi ingat dosen pembimbing skripsi saya waktu S1, beliau mengatakan…kalo anda makan roti yang ukurannya besar, tidak mungkin anda telan sekaligus…bisa-bisa anda muntah. Tapi kalo anda nagi roti itu ke dalam ukuran kecil dan anda makan satu persatu maka lama2 roti itu bisa habis. Itu filosofi makan roti…..nampak sepele ya….
Tahukah anda…..hal yang sepertinya sepele ini bisa menginspirasi hal-hal yang besar lho….mau bukti ??
Saya ingat waktu saya kuliah Pemrograman Terstruktur, ada satu paradigma. Namanya paradigma terstruktur. Nah paradigma ini ternyata melakukan pendekatan dalam menyelesaikan masalah dengan mambagi masalah besar ke dalam masalah-masalah kecil. Tentu sja menyelesaikan masalah kecil akan lebih mudah ketimbang masalah besar. Kalo dalam implementasinya jika kita akan membangun sebuah aplikasi besar, aplikasi tu kita bagi ke dalam prosedur-prosedur. Masing-masing prosedur kita kerjakan…kemudian kita satukan ke dalam sebuah aplikasi.
TErnyata filosofi makan roti ini tidak hanya cocok diaplikasikan dalam dunia pemrograman, dalam kehidupan sehari-haripun kita sering menggunakan. BEberapa bulan ini saya bergelut dengan Tesis saya…syukur..akhirnya semua selesai dengan baik dan tinggal menunggu ujian. Tapi pada awalnya saya sempat bingung….dosen pembimbing saya menawarkan sebuah solusi yang mengharuskan saya menggunakan bahasa pemrograman JAva. Saya sendiri memang biasa programming, tetapi menggunakan java untuk mengembangkan sebuah aplikasi saya belum pernah….nah…ini sebuah masalah besar. Ditambah topik saya memang mengharuskan saya untuk mempelajari sebuah bidang baru. Hm….aplikasi dan konsep harus saya pahami baru saya bisa menyelesaikan tesis saya.
Dalam kebingungan ini, saya mencoba untuk memilah-milah permasalahan yang saya hadapi. Satu per satu saya pelajari dan saya kerjakan. Perasaan enggan seringkali menghinggapi saya, namun saya tetap jalani. KOnsep demi konsep saya pelajari. Pemahaman pun saya dapatkan sedikit demi sedikit.
Saya yang sudah terbiasa dengan konsep terstruktur harus beralih ke konsep Object Oriented Programming…wah bukan perkara mudah. Class demi Class saya buat. Dari Class yang sederhana…..sampai akhirnya aplikasi terselesaikan. Malah kemudian saya jatuh cinta pada OOP….kenapa nggak dari dulu ya….tapi ngga ada kata terlambat untuk belajar.
Sekarang saya bisa sedkit bernafas lega, karena tinggal menunggu ujian.
Artikel ini saya dedikasikan untuk teman-teman yang sedang mengerjakan Skripsi maupun TEsis….ayo jangan menyerah. Kerjakan sedikit demi sedikit….yang penting konsisten, semua akan segera terselesaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar