Kata LAPEN mungkin bukan kata yang asing buat orang Jogja, hanya saja kalo anda memang bukan dari Jogja atau tidak sedang berada di Jogja atau belum pernah mampir di Jogja mungkin belum pernah mendengar kata Lapen. Nah buat anda yang belum pernah denger, LAPEN adalah sejenis minuman keras alias Miras tradisional JOgja. Kenapa berubah jadi LAPENDOS??? LAPENDOS yang dimaksud bukan sebuah singkat dari LAki-laki penuh dosa. Terus kenapa judul artikelnya begitu ?? BEgini c
eritanya ……………..
Januari 2008, saya kebetulan kost di Mentana/ Lekker Je di Jln. Cik Di tiro No.22 Yogyakarta…nah, waktu itu kost kami kedatangan penghuni baru. NAmanya PAtrik….asal Melburne Australia. Orangnya lumayan ramah dan enak diajak cerita. Di Melburne sendiri Bahasa Indonesia jadi salah satu Mata PElajaran yang di ajarkan di Senior High Scholl ( ehem….bangga rasanya!!.. ). Karena itu kami tidak terlalu kesulitan dalam berkomunikasi…..itung-itung ngasah kemampuan saya berbahasa Inggris juga…he he he LEARN BY PRACTICE nih dari nattive speaker. Si Patrik ini ke JOgja dalam rangka studi di UGM.
Sore itu, kami terlibat dalam sebuah perbincangan yang lumayan seru. Mulai dari hobi musik sampai ke tukar informasi masalah budaya….dia cukup kaget kalau ternyata saya bisa berbahasa Jawa, Sunda, dan Ambon ( ugh…..agak besar kepala nih…rasanya sayap2 mulai tumbuh di kepala he he he). Dari perbicangan itu akhirnya malah nyerempet ke masalah minuman keras. Sudah bukan rahasia kalau orang bule memang biasa mengkonsumsi minuman keras. Bisa dimaklumi karena mereka memang tinggal di daerah yang bersuhu dingin, jadi minuman keras memang biasa dipakai sebagai penghangat tubuh.
Dari mulai Johny Walker, Chivas Regal, Smirnov, Absolut Vodka, JAck Daniel….dia kemudian tanya…..Hei….”apa ya minuman khas JOgja???”….?? pada saat itu Om Pri bapak kost saya yang nyentrik dan hoby traveling itu nyeletuk ….LAPENDOS !!!!!!!!
Si Patrik bertanya : “What is LAPENDOS??”
OM Pri : “LAPENDOS is abbreviation of LAKI-LAKI PENUH DOSA”
ha ha ha ha …kami pun tergelak…..si PAtrik tambah bingung….saya bilang kalo itu hanya joke….yang benar adalah LAPEN.
eritanya ……………..
Januari 2008, saya kebetulan kost di Mentana/ Lekker Je di Jln. Cik Di tiro No.22 Yogyakarta…nah, waktu itu kost kami kedatangan penghuni baru. NAmanya PAtrik….asal Melburne Australia. Orangnya lumayan ramah dan enak diajak cerita. Di Melburne sendiri Bahasa Indonesia jadi salah satu Mata PElajaran yang di ajarkan di Senior High Scholl ( ehem….bangga rasanya!!.. ). Karena itu kami tidak terlalu kesulitan dalam berkomunikasi…..itung-itung ngasah kemampuan saya berbahasa Inggris juga…he he he LEARN BY PRACTICE nih dari nattive speaker. Si Patrik ini ke JOgja dalam rangka studi di UGM.
Sore itu, kami terlibat dalam sebuah perbincangan yang lumayan seru. Mulai dari hobi musik sampai ke tukar informasi masalah budaya….dia cukup kaget kalau ternyata saya bisa berbahasa Jawa, Sunda, dan Ambon ( ugh…..agak besar kepala nih…rasanya sayap2 mulai tumbuh di kepala he he he). Dari perbicangan itu akhirnya malah nyerempet ke masalah minuman keras. Sudah bukan rahasia kalau orang bule memang biasa mengkonsumsi minuman keras. Bisa dimaklumi karena mereka memang tinggal di daerah yang bersuhu dingin, jadi minuman keras memang biasa dipakai sebagai penghangat tubuh.
Dari mulai Johny Walker, Chivas Regal, Smirnov, Absolut Vodka, JAck Daniel….dia kemudian tanya…..Hei….”apa ya minuman khas JOgja???”….?? pada saat itu Om Pri bapak kost saya yang nyentrik dan hoby traveling itu nyeletuk ….LAPENDOS !!!!!!!!
Si Patrik bertanya : “What is LAPENDOS??”
OM Pri : “LAPENDOS is abbreviation of LAKI-LAKI PENUH DOSA”
ha ha ha ha …kami pun tergelak…..si PAtrik tambah bingung….saya bilang kalo itu hanya joke….yang benar adalah LAPEN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar