…………..
Come on baby, light my fire
Come on baby, light my fire
Try to set the night on fire
……………..
Alunan musik dari The Door mengalun dari sebuah piringan hitam. Lekkerj Je cafe, Jln Cik Di Tiro No.22 Yogyakarta. Sore itu kota JOgja di bermandikan hujan rintik-rintik. Namun demikian, gerimis yang mendera JOgja tak menghalangi pengendara motor. Motor demi motor lalu lalang persis di depan cafe..di tempat saya duduk sore itu.
Menyeruput Jamu Tiongkok JAwa plus madu rasa dan ditemani Djarum super kesayangan saya, saya termenung dan menikmati suasana sore itu. Terkadang tamu cafe datang dan pergi.
Lekker Je cafe, sebuah cafe yang mempunyai “Image” yang khas di mata saya. MEmasukinya akan kita rasakan kesan-kesan tersendiri. Ada kesan kreatif, elegan, sixtees, dan ada juga kesan erotis. Ah…..bukan erotis…lebih tepat kalau saya katakan sensual. BErbagai hiasan dinding berupa jam dengan berbagai model dan gaya…model dan gaya yang berbeda antara jam yang satu dengan jam yang lain. Tumpukan buku dan majalah…yang kalau diperhatikan jelas-jelas buku dan majalah yang berkualitas. Sebuah indikasi bahwa si pengelola cafe memiliki taste dan interest yang tinggi dalam hal membaca. Dari buku karangan George Junus Aditjondro yang tempo hari sempat menggegerkan Republik ini dengan bukunya “Membongkar gurita cikeas” sampai majalah National Geographic bisa kita jumpai di sana. Seperangkat drum, gitar akustik dan Tulisan Rock Never Die menambah kesan bahwa si empunya cafe memang penggemar musik rock.
Sambil menikmati jamu, saya melayangkan pandangan saya pada pintu kaca…sepintas nampak seperti biasa…tapi setelah saya cermati …wow…ada kesan erotis ah…kesan sensual di sana. Hm…fantasi tingkat tinggi…..
Cafe ini saya rasa memang cafe yang benar-benar cocok untuk dijadikan tempat menikmati sore maupun weekend. Para pengunjungnya pun terlihat nyaman, dari mulai sekedar ngobrol maupun sibuk dengan laptopnya ….hei…di lekkerj je cafe ada hotspotnya lho, jadi kalau anda berminat…datanglah dengan membawa serta laptop anda..
Ah….rupanya gerimis sudah berhenti. Perut sudah mulai keroncongan, rupanya cacing-cacing dalam perut saya sedang berdemonstrasi layaknya mahasiswa demo di depan kantor DPR yang sedang membahas kasus century.
Sore yang rileks dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar